Pria Ini Suntik Vaksin Corona 11 Kali, Ditangkap Saat Antre ke-12

Pria Ini Suntik Vaksin Corona 11 Kali, Ditangkap Saat Antre ke-12

topmetro.news  Seorang pria India, Brahmadeo Mandal, mengaku telah menerima vaksin Corona sebanyak 11 kali. Ia ditangkap dari pusat kesehatan primer sebelum mendapatkan dosis yang ke 12

Mandal adalah seorang warga negara bagian Bihar timur berusia 84 tahun. Menurut surat kabar The New Indian Express, ia berhasil menerima dosis dengan menggunakan kartu identitas yang berbeda dan nomor ponsel kerabatnya.

Pemerintah India hanya mengamanatkan dua suntikan vaksin Corona untuk warganya. Saat ini India sedang memberi suntikan penguat booster untuk petugas kesehatan di garis depan dan warga yang berusia di atas 60 tahun yang memiliki penyakit penyerta mulai 10 Januari.

Brahmadeo Mandal menerima suntikan vaksin Corona pada Maret, Mei, Juni, Juli dan Agustus. Dia melanjutkan untuk mendapatkan tiga dosis lagi pada September dengan menggunakan tiga kartu identitas yang berbeda. Kartu yang digunakan termasuk kartu identitas pemilih dan kartu Aadhaar, kartu identitas yang memberikan 12 digit nomor identifikasi unik untuk setiap warga negara.

Mandal mengklaim bahwa pada akhir tahun 2021, ia telah menerima 11 suntikan vaksin. Dia juga menambahkan merasa lebih baik setelah setiap suntikan, menurut The New Indian Express.

Suntik Vaksin 11 Kali

Menurut Mandal, dia merasakan efek yang menguntungkan setelah menerima suntikan berkali-kali. “Saya mendapat banyak manfaat dari vaksin. Makanya saya mengkonsumsi berkali-kali,” ujarnya.

Mandal adalah seorang pensiunan pegawai departemen pos. Dia mencatat tempat, tanggal dan waktu ketika menerima vaksin Corona.

Dia mengimbau semua orang untuk divaksinasi.

“Pemerintah telah membuat hal yang luar biasa (vaksin).”

Kisah Mandal yang berkali-kali mendapat vaksin, menimbulkan keraguan pada sistem. Mandal diduga menyerahkan kartu Aadhaar dan nomor teleponnya pada delapan kesempatan dan menggunakan KTP pemilih serta nomor telepon istrinya saat disuntik di kesempatan lainnya.

Pejabat Departemen Kesehatan juga mengklaim bahwa sistem dapat tertipu. Mereka mengatakan bahwa kartu Aadhaar dan juga nomor telepon terkumpul di kamp dan masuk ke dalam database.

Namun terkadang detailnya ditolak jika ditemukan berulang. Ini memungkinkan orang untuk menghindari sistem. “Inilah mengapa data di komputer dan di register offline terkadang berbeda,” kata seorang pejabat.

Pejabat distrik di daerah tersebut telah memerintahkan penyelidikan atas masalah tersebut. Penyelidikan akan menemukan bagaimana Mandal berhasil mendapatkan begitu banyak suntikan, kata Amrendra Pratap Shahi, seorang ahli bedah sipil distrik.

India sedang menggenjot vaksinasi Covid-19 penuh untuk seluruh penduduknya. Kesenjangan lebar tetap ada antara warga yang telah menerima dosis pertama dan mereka yang belum menerima suntikan kedua.

Perdana Menteri India Narendra Modi juga mengklaim pemerintahnya akan memvaksinasi semua warganya yang berjumlah 1,3 miliar penduduk negara itu pada 31 Desember tahun lalu.

 

Sumber: Tempo

Related posts

Leave a Comment